Sejak lahir saya diberi nama oleh kedua orangtua tercinta, yaitu Muhammar Khamdevi... doa kedua orang tua saya. Sekilas nama ini mirip dengan nama Presiden Libya - Muammar Ghadafi- Hmm.. memang iyah.. memang dari situ ide nama datangnya.. itu menurut pengakuan Bapak saya. Dia mengagumi sosok ini pada saat jaya2nya sewaktu muda dulu... Namun yg namanya ide gak semua langsung di telan :)... Dengan kreatif Bapak saya mengutak ngatiknya. Muhammar adalah kependekan dari dari Muhammad Muammar artinya ''yang terpuji'' dan ''yang panjang umur''... Khamdevi kependekan dari Khamsah (lima) maksudnya anak kelima dari enam bersaudara.. lalu devi adalah gabungan nama Bapak dan Ibu saya... :D. Jadi arti keseluruhannya adalah ''yang terpuji dan panjang umur anak kelima dari D dan F''.
Sejak kuliah saya dipanggil oleh teman2 dengan panggilan gaul ''depoy''... yg artinya ''devi asoy'' ... devi anaknya asyik :). Panggilan ini ada karena mereka males memanggil saya dengan panggilan Devi, yg lebih pantas buat nama perempuan. Panggilan ini memang nama panggilan sedari kecil... tapi FYI... sebenarnya tulisan aslinya adalah ''Defi''.. bukan ''Devi''... tapi entah kenapa tertulis dengan nama Devi di akte.. tapi gak apa2 :) masalah administrasi... biasalah... To tell the Truth adik perempuan saya namanya Deva... nah loh ketukar deh... :D.
Pada saat belajar Bahasa Arab privat dengan seorang sahabat waktu di indo... saya iseng buka2 kamus bahasa Arab. Kata Muhammar adalah berasal dari akar kata ''hamara'' atau ''Hamara''.... bisa h kecil maupun H besar. Wal hasil karena ilmu masih dangkal dan juga kamusnya gak lengkap.. akhirnya cuman tebak2 sambel aja.... ''hamara'' artinya memerahkan... ''Hamara'' artinya menuangkan air... Berarti di Ism Maf'ul-kan menjadi yang dimerahkan... atau yang dituangkan air... Tentu arti yang pertama terasa aneh... maka saya ambil arti yg kedua dari asal kata ''Hamara''... Yang dituangkan Air... hmm bisa diartikan ''yg dituangkan ilmu''... heheheh ... sejak itu arti ini tetap saya pegang dan menjadi dorongan untuk mencari ilmu.
Pada saat Chating dengan seorang sahabat di Belanda... karena dia anak pesantren... Saya tanya ke dia... apa nama saya ada artinya dalam bahasa arab... Dia agak kebingungan... karena kata itu jarang dipakai... Terus dia coba membuka kamus bahasa arabnya.. Lalu dia bilang kemungkinan besar artinya adalah ''yang berseri2 atau yg kemerah2an wajahnya''.... :D hihihih GR deh. Sejak saat itu saya jadi sering murah senyum dan nyengir ampe kering..... nah loh... asal gak dianggap orang gila aja... :D.
Pada saat belajar Tafsir dan Fiqh di rumah Pak Syamsuddin di Ffm.. saya iseng membuka2 kamus bahasa arab-inggris beliau. Ternyata kata ''Hamara'' ism Maf'ulnya bukan MuHammar... jadi yg Hamara ini gugur deh (dengan sedihnya)... Lalu saya coba akar kata ''hamara''.. ternyata ada 2 arti yg memiliki 2 perubahan Morfologinya.... arti yg pertama yaitu ''memerahkan atau memanggang''... arti yang kedua ''membuat berseri atau membuat wajah memerah'' ... Lalu saya banding2kan keduanya dengan tabel yg ada dibuku Nahwu Sharaf kepunyaan saya. Ketemuuu!!! ternyata ada artinya... Muhammar artinya ''yang dipanggang hingga kemerahan/matang'' .... huuuaaaaaaaaaaa !!!!!!.... sedih banget dah.... kebayang deh dipanggang di neraka :(.
Terus coba buka2 internet... ternyata Muhammar itu adalah nasi yang dipanggang... masakan khas Marokko... makin ill feel dah... :(.
Akhirnya sedikit- sedikit berpikir.... hmmm gpp juga kok artinya begitu... jadi maksudnya... ''saya ini di dera ato ditempa di dunia hingga menjadi person yang matang'' ... hmmm bisa juga... akhirnya arti yang ini saya pegang... jadi pemacu atau pendorong... jika didera cobaan selalu melihat nama saya...
Setelah tahu artinya saya bahagia sekali... tanpa disangka... walau hanya sepele dan menyita sedikit waktu... sangat berguna dalam kehidupan... malah jadi amalan yang baik.
Namun walau begitu... semua arti nama yang saya temukan adalah baik... semuanya saya pegang.. dan mejadi pengingat jika ada onak duri di kehidupan...
Memang benar... nama adalah doa... doa orang tuamu.. doa teman2mu.. maupun doa yang tersembunyikan...
nb: Sekarang lagi nyari arti kata Khamdevi.... ternyata gak ada di bahasa arab... namun nemu di internet... ternyata nama sebuah jalan di india... hmmm pengen tahu arti bahasa indianya apa yah... hehehehe :D.
'' Jatuhlah hai sang air, dari langit atas ridho Sumbermu, basahi keringnya tanah gersang, lubangi batu-batu yang bebal, berilah minum hausnya kebunku, sehingga berbuah manfaat''
see also my diary: WATERPOURED-MULTIPLY
Thursday, September 22, 2005
Wednesday, September 07, 2005
Overjudgmental: Kenapa tidak mengenal lebih dekat ?
Kenapa yah... hal ini selalu terulang-ulang ? Dimana orang-orang yang baru berkenalan denganku begitu mudah menilai image seseorang pada saat pertemuan pertama. Tapi terkadang ternyata orang-orang yang aku telah kenal di masa lalu pun setelah berpisah dan berjauhan sedemikian kurun waktu... mudah juga menilai imageku. Overjudging itu tidak hanya negatif melulu seh, kadang juga positif. Kadang bisa menjadi refleksi untuk mengoreksi diri, kalau kita mencoba berpikir positif tentang hal itu.
Pernah... karena latar belakangku kuliah disebuah perguruan tinggi di Jakarta... yang terkenal dengan mahasiswa/wi nya dekat dengan DUGEM... image yang ditangkap orang-orang pertama kali terhadapku negatif sekali... Katanya aku ini pasti anak orang kaya yang sering clubbing sana sini ... gak jauh-jauh dari drugs, alkohol dan sex bebas... sedih juga mendengarnya :(. Trus pas pertama kali menjejakkan kaki di Jerman dan kuliah di sebuah Uni terbaik di Jerman... orang-orang yang baru kenal denganku sepertinya meragu dan bingung. Kenapa ini anak bisa masuk Uni... kita aja yang lulusan PTN terbaik cuman masuk FH ?... aneh yah ?
Pernah... terdengar kabar burung yang tidak mengenakkan tentangku... sahabat baikku di Jakarta sampai-sampai menanyakan kabarku yang sebenarnya selama ini di Jerman... Katanya diriku ini masuk ''aliran sesat'' dan ikut-ikut organisasi ''radikal''... sedih juga mendengarnya :(.
Itu beberapa overjudging yang negatif... tapi ya sudahlah... ambil positifnya aja pikirku... kalau lama-lama dipikirin malah ''mumet'' ini kepala.... Apalagi diriku ini orangnya sensitif sekali.
Pernah... sewaktu kecil ikut sebuah TPA di sebuah masjid di Ujung Pandang... Karena sudah ada ikatan bathin dengan Masjid... aku pun sering sholat disana... Orang-orang yang berada di gang yang menghubungkan rumahku dan masjid memberiku gelar ''pak haji kecil''... rasanya waktu itu senang sekali :).
Pernah... sebuah masjid telah dibangun bertetangga dengan rumahku di Jakarta. Akupun sering sholat disana dan ''nongkrongin'' masjid. Senang sekali deh waktu itu... apalagi aktif di Remaja Masjidnya dan bertemu dengan orang-orang yang sarat dengan ilmu agama. Sering sekali aku bertanya dan belajar dari mereka. Lalu di suatu hari... setelah sholat ashar berjamaah... ada seorang musafir datang menghampiriku... aku yang saat itu sedang ''ngobrol'' dengan ustadku... Entah kenapa jamaah itu dengan yakinnya memanggilku dengan sebutan ''ustad''... padahal ustad yang sebenarnya ada di dekatku... :D... aku kaget betul pada saat itu sambil melirik wajah ustadku yang sedang ketawa kecil sedikit mengejek... sampai jamaah itu pergi pun aku dan ustadku tidak mengaku... aneh yah? perasaanku senang gak karuan... :) ... Takut juga seh kalau jamaah itu datang lagi dan kecewa karena aku tidak seperti yang mereka kira.
Pernah... saatku pertama kali kuliah di sebuah PT di Jakarta... teman-temanku menganggapku seorang ''agamais''. Plus apalagi aku juga aktif di remaja masjid. Karena itu... aku pun di cap ''gak gaul'', ''fanatik'', dan ''kaku''. Mau seperti apa usahaku untuk berbaur dengan mereka, tetap saja tidak merubah image itu. Yahhh... aku seh terima sajalah... toh ternyata ada positifnya juga... dan lagipula mereka malah tetap menganggapku menjadi seorang teman maupun seorang sahabat... yang sering dengerin ''curhat'' mereka... apalagi kalau mereka bertanya tentang hal-hal seputar agama... aneh yah?
Itu beberapa overjudging yang positif... jadi cambuk buat diri ini... harus mengejar segala ketertinggalan dan ketidaktahuan... Malah aku jadi semangat untuk mengembangkan diri... Apalagi diri ini memang selalu ingin aktif apalagi demi agamaku sendiri... ''gak'' bisa jauh-jauh... sudah ikatan bathin seh...
Setiap pertemuan maupun perpisahan pasti selalu terselip overjudgment dari orang lain. Nah... kitanya saja yang harus pandai-pandai menyikapi. Kita tidak perlu takut orang-orang yang kita kenal berlalu menjauh dari kita karena disebabkan kita tidak seperti yang mereka kira dan harapkan... image yang mereka buat secara berlebihan.... Namun pasti ada sahabat-sahabat kita yang tetap tinggal dan mau menerima kita apa adanya serta ingin mengenal kita lebih dekat. Dan itulah yang dinamakan sebuah ''Ukhuwah''. :)
nb: teruntuk saudara-saudaraku yang tidak sekalipun kecewa dengan apa adanya aku dan selalu memberi dukungan diri ini supaya lebih baik dari kemarin :)
Subscribe to:
Posts (Atom)