Masih ingat tentang kasus video panas anggota DPR dengan bintang penyanyi dangdut? Masih ingat salah seorang mubaligh terkenal yang berpoligami? Dua-duanya di mata publik adalah sama bersalah, dan lambat laun turun pamor hingga terkucil. Padahal ada perbedaan yang sangat jauh antara apa yang mereka perbuat, apalagi di mata Allah.
'' Jatuhlah hai sang air, dari langit atas ridho Sumbermu, basahi keringnya tanah gersang, lubangi batu-batu yang bebal, berilah minum hausnya kebunku, sehingga berbuah manfaat''
see also my diary: WATERPOURED-MULTIPLY
Monday, April 30, 2007
Dilema Dakwah: Ketika Publik Masih Bertuan Diri
Masih ingat tentang kasus video panas anggota DPR dengan bintang penyanyi dangdut? Masih ingat salah seorang mubaligh terkenal yang berpoligami? Dua-duanya di mata publik adalah sama bersalah, dan lambat laun turun pamor hingga terkucil. Padahal ada perbedaan yang sangat jauh antara apa yang mereka perbuat, apalagi di mata Allah.
Thursday, April 26, 2007
Lain di Dunia, Lain di Akhirat...
Tampak di kejauhan Andre dengan wajah penuh bahagia. Tentu saja tak heran, karena dia lulus ujian di semester ini, pada tiap mata kuliah dengan nilai lumayan.
Tuesday, April 24, 2007
Bina-ul-Barakah: Ingin Punya Rumah yang Islami?
Link ini adalah blog penjajakan pribadi saya sesuai bidang saya, yakni arsitektur. Blog ini lebih mengkerucut pada pokok bahasan Arsitektur Islami.
Melalui blog ini anda akan mengetahui mana yang sebenarnya yang dianjurkan dan mana yang hanya sekedar hasil budaya, mana yang seharusnya ada karena harus fungsinya dan mana yang hanya sekedar hiasan belaka.
Apakah Kubah, Menara, dan Mihrab adalah harus pada bangunan Masjid? Think Again!!! Jawabannya tidak...
Apakah Rumah yang Islami itu harus ada Kaligrafi dan bentuk-bentuk cekungan seperti kubah yang berbau arsitektur timur tengah? Think again!!! Jawabannya tidak...
Bina-Ul-Barakah artinya adalah Bangunan yang Berkah. Melalui blog ini saya akan mengupas satu demi satu aspek-aspek lebih penting dalam mndesain bangunan yang islami.
Jadi... Arsitektur Islami itu 'Merancang'... atau 'Menghias'?
Selamat berseluncur... :)
Sunday, April 22, 2007
Kala Panggilan Itu Terdengar...
Ahmad Suroyo adalah seorang mahasiswa Psikologi Islam UMJ. Ia sedang mengadakan penilitan ilmiah, yang berhubungan tentang pribadi muslim dalam menghadapi kematian. Dia mengambil sampel sebuah perumahan rel estat di kawasan selatan jakarta, dengan mengadakan interview singkat dan sederhana: ''Bagaimanakah jika anda dipanggil oleh Yang Maha Kuasa?''.
Hasil interview dari puluhan sampel tidak memuaskannya. Keputusa asaan, ketakutan dan kehilangan masih menjadi jawaban yang umum dalam isi buku penelitiannya.
Tinggal 2 sampel lagi yang harus ditemui, namun Ahmad nampaknya ada rasa sedikit menyerah.
''Yah! Namanya tinggal di kota yang serba materialis dan hedonis...'' keluhnya.
***
Sampai dia di rumah pengusaha batik. Rumahnya tak terlalu megah. Di depan halaman ia dapati seorang bapak berpeci putih menyambutnya.
Setelah obrolan diplomasi tertutur, akhirnya masuklah pertanyaan utama penelitian Ahmad.
''Jika bapak akan dipanggil oleh Allah, harapan bapak apa?''
''Hmm... Pertanyaan iseng tapi berat.. heheheh... Ehem!!!... Kalo bapak seh kalo meninggal kepengen meninggal dengan baik-baik... Trus dikenal oleh orang banyak sebagai seseorang yang baik... Terutama keluarga dan kerabat terdekat jika ditanya siapa saya... Kepengennya seh mereka jawab, bahwa saya suami yang baik, ayah yang baik, sahabat yang baik, kolega yang baik, tetangga yang baik... Pada saat akan dikubur kepengen banyak yang nganterin saya... Maka sebelum saya meninggal, saya harus banyak-banyak berbuat baik kepada semua orang...''
Ahmad sangat mengagumi jawaban bapak tadi.
''Kalau bapak akan meninggal, perasaan bapak gimana?''
''Yahhh... Saya seh gak takut mati... Khan seorang muslim gak boleh takut mati...''
***
Selepas meninggalkan rumah bapak itu, Ahmad makin bersemangat menuju ke rumah sampel berikutnya. Ternyata semakin jarang orang-orang yang memiliki niat baik semacam itu.
''Ini kemudahan Allah. Alhamdulillah...!!!'' kata Ahmad dalam hati.
***
Akhirnya sampai dia di rumah sampel terakhir. Ia dapati seorang bapak sedang sibuk membersihkan selokan depan rumahnya.
''Assalaamu'alaykum...''
''Wa'alaykumsalaam Nak!''
''Maaf neh Pak, saya mahasiswa UMJ yang mendapat ijin dari pak RT di sini untuk mengadakan penelitian ilmiah...''
''Oh iyah... Saya udah terima suratnya dari pak RT... Silahkan masuk!''
''Saya mengganggu yah Pak?''
''Oh enggak kok... Dikit lagi juga selesai kok Nak... Kasihan tetangga-tetangga saya kalo selokannya mampet gara-gara selokan saya...''
Di ruang tamu Ahmad dilayani istri dan anak laki-laki bapak itu dengan teh dan singkong goreng, sambil menunggu sang bapak bersih-bersih.
Bapak itupun keluar ke ruang tamu.
''Kasihan... Udah kesorean yah nak... Ntar maghrib di sini ajah... Di depan ada Musholla... Kita bisa jamaah di sana...''
''Kalo gitu saya langsung ke interview ajah yah Pak?''
''Boleh...''
''Jika bapak akan dipanggil Allah, apa harapan bapak?''
Bapak itu terdiam, lalu menunduk seketika. Matanya nampak berkaca-kaca.
''Kalo saya seh, pengen Allah ridho sama saya... Begitu pula keluarga dan kerabat saya juga ridho... Apakah saya meninggal dengan baik-baik atau terkena musibah yang tragis sekalipun... Asalkan Allah ridho, itu cukup buat saya... Namanya musibah gak pandang bulu yah Nak? Mo orang baik maupun orang jahat...''
''Iyah...'' jawab Ahmad sedikit kaget atas jawaban yang ia tidak perkirakan itu.
''Hmm... Kalau bapak akan meninggal, perasaan bapak gimana?''
''Yang pasti sedih dan khawatir...'' jawab bapak itu sambil meneteskan air mata.
Sekali lagi Ahmad pun tak mengira jawaban itu.
''Kenapa sedih pak? Khan seorang Muslim harus kuat dan tidak takut akan kematian...''
''Bukan sedih karena takut Nak... Bapak khawatir sama keluarga dan orang banyak... Karena bapak gak ada waktu lagi untuk berbuat kebaikan lebih banyak lagi kepada meraka...''
''Oh...''
''Sebelum menghembuskan nafas terakhir, bapak hanya bisa berdoa supaya mereka dijaga keistiqomahannya... Karena kehidupan di masa datang itu akan makin berat dan banyak cobaannya...''
Ahmad pun terdiam lalu menerawang jauh menuju ke sebuah kisah seorang yang besar dan dijunjung oleh orang banyak yang mengaguminya. Kala sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ia sangat mengkhawatirkan nasib umatnya.
''Ummati... ummati... ummati....''
Saturday, April 21, 2007
Anggur
Anggur itu tak sedap
Bukan sembarang anggur
Anggur ini tak punya rasa
Hampa dalam sunyi anggur
Tak ada yang bisa diperbuat
Berbuat pun tertubruk dinding
Hanya diam pun salah
Salah dengan seluruh sia-sia
Belenggu apakah ini?
Ini pasti bukan mimpi buruk
Belenggu apakah ini?
Ini pasti jauh dari dongeng indah
Apakah ini ruang tunggu?
Tunggu sapaan yang temani
Apakah ini ruang tunggu?
Tunggu jemputan beban akbar
Ya Allah segerakanlah
Ya Allah permudahkanlah
Tak mau tersendat seperti ini
Tak ada nilai yang terpuji
Ya Allah lapangkanlah
Ya Allah segarkanlah
Tak mau lagi meramal nasib di depan
Tak ada kepastian menyambut
Berikanlah aku satu makna dan peranku
Hingga dengan itu saja engkau akan berkahi jalanku
(request dari seseorang yang sedang menganggur :P)
Saturday, April 07, 2007
Musuh Iman
Seto mendapati temannya Dalle duduk di sudut Musholla dengan wajah kelelahan.
''Kenapa Le?''
''Puyeng neh... Makin hari makin berat ajah cobaan...''
''Cobaan apa?''
''Hmm ada deh...'' jawab Dalle sambil tersenyum.
''Sabar yah... Makin kuat iman seseorang makin berat cobaan di dapat... Tetap istiqomah ajah dan berdoa minta pertolongan supaya dimudahkan... Insya Allah kita menang... Walau hasilnya tidak seperti yang kita harapkan...'' kata Seto menenangkan.
'''He eh...!''
''Kayak main Game... Makin tinggi level, makin kompleks permainannya... Kalo bisa bertahan, bisa naik ke level berikutnya... Yahhh ibarat daki gunung lah! Makin tinggi, makin curam...''
''Iyah neh... Kalo kalah bisa jatuh... Apalagi jatuhnya ampe jauh dalam... Susah bangkitnya nanti! Malah kadang kalo gak kuat bisa dengan gampangnya jatuh makin dalam, makin gak bisa balik lagi deh... Dan malah lupa balik...''
''Iyah... Kalo kita jatuh... Setan akan tertawa senang... Orang beriman itu musuh besar setan... Dengan segala cara dan susah payah ia jatuhkan orang beriman supaya jadi sahabatnya... Semakin kuat kita, makin canggih cara setan... Bisa-bisa dia main keroyokan dengan bantuan setan-setan lainnya lagi... Heheheheh....!''
''Hehehehe... Hmmm... Kalo orang sudah gak beriman, setannya gimana?''
''Its work is done! Untuk apalagi dia capek-capek menjatuhkan mereka... Paling-paling jadi mainan bonekaan mereka kalo dateng isengnya atau buat kelinci percobaan ilmiah mereka...''
Tuesday, April 03, 2007
[Curhat]: Masih Sendiri...
Dia bilang aku kurang bicara
Dia bilang aku tidak siap sedia
Dia bilang semua untuk kita tiada
Padahal semua itu bohong...
Untuk apa semua kalau malu tak terjaga...
Untuk apa berkata dan berlaku yang merusak tahta...
Padahal aku hanya mencari cermin keshalihanku...
Aku hanya menunggu jawaban pasti
Apapun itu aku akan tetap tenang menghadapi
Namun yang aku dapatkan adalah keraguannya...
Entah alasan apa yang disembunyikannya...
Entah dia sadar atau tidak hingga tega berkata...
Padahal tinggal sedikit lagi aku menepi...
Sekarang aku kibarkan layarku lagi
Arungi dengan asa buram sendiri
Dengan yakin amanah dan hadiah besar menanti dariNya...
Balasan bagiku dari muda hingga kini kesendirian yang kujaga...
Titipan kisah mulia yusuf...