'' Jatuhlah hai sang air, dari langit atas ridho Sumbermu, basahi keringnya tanah gersang, lubangi batu-batu yang bebal, berilah minum hausnya kebunku, sehingga berbuah manfaat''
see also my diary: WATERPOURED-MULTIPLY
Sunday, February 12, 2006
I'm An Alien, But Not Alone !
Seperti pekan-pekan sebelumnya, Raga bertandang ke rumah Jiwa.
''Assalaamu'alaikum... Gimana kabar lo Wa ?'' sapa Raga yang melangkah masuk ke kamar Jiwa yang berada di komplek asrama mahasiswa TU Darmstadt.
''Wa'alaikumsalaam warahmatullaah... Baik alhamdulillah... Lo sendiri ?'' balas Jiwa yang sibuk di depan Komputer mengutak-atik Website pengajian komunitas muslim Indonesia di kota tersebut.
''Alhamdulillah... Baik Wa. Eh lo ngapain ? Deeeuuuu.... yang gak bisa jauh dengan urusan pengajian... hehehehe'' celetuk Raga sambil mengamati kerjaan si Jiwa.
''Iya dunks. Namanya juga buat komunitas kita bersama. Supaya silaturahim tetap terjaga dan kegiatan jalan terus.'' jawab Jiwa.
''Iya deh... Hehehehe... Mmmm... Tapi beneran neh Wa. Gw sebelumnya berasa banget jadi minoritas di Jerman ini. Sikap orang jerman yang dingin dan rasialis. Jadi orang asing disini malah selalu dipersulit... Dan lagi lo juga tau sendiri khan orang-orang Indo di sini juga rada-rada aneh dan ekslusif satu sama lain. Suka berantem dan sinis-sinisan. Pantesan aja PPI sebagai perkumpulan nasionalis gak jalan di Jerman ini. Anak-anaknya aja juga bukannya nasionalis, malah kejerman-jermanan. Trus ditambah lagi ada gerakan 'penyesatan'. Sarangnya seh !'' curhat Raga.
''Hehehe... makin berasa minor aja yah jadinya ?'' tanya Jiwa.
''Iyah... Tapi semenjak ada perkumpulan ini, gw jadi ada teman, apalagi seagama. Agama gw jadi makin terjaga dan kuat. Dan rasanya ada kemajuan yang baik dari amalan gw deh... Gw jadi lebih bisa bertahan untuk berjuang dan merasa aman dan nyaman untuk belajar. Gw makin punya motivasi yang baik dan selalu berpikir positif... Yah, beginilah jadi minoritas di negeri orang.'' lanjut Raga berkaca-kaca.
''Tapi Ga... Di negeri sendiri malah kita juga minoritas loh ! Karena yang menegakkan keislaman cuman segelintiran orang doang. Malah kita sering dianggap aneh.'' kata Jiwa.
''Iya juga seh... Mungkin kalo gw ketemu temen-temen lama gw di Indo, mereka mungkin ngejauhin gw, karena alergi. Temen-temen yang disini aja udah gak interest ama gw.'' kata Raga membayangkan.
''Gw pernah ngalaminnya Ga di Indo... , sebelon gw ke Jerman sini. Gw dibilang gak open minded, sok prinsip, muna', fanatik, ampe dibilang radikal. Mereka pada ninggalin gw. Well... Maybe i'm an Alien, but not alone ! Setidaknya gw masih punya true friends. Teman seperjuangan dan sepikiran... Trus kalo pun gw gak punya teman sama sekali... cukup Allah yang menemani gw... cukup Allah jadi Cahaya Kebenaran Hidup gw.'' kata Jiwa berapi-api.
''Waduh dalem banget tuh... Tapi istilah lo tadi gw suka banget. I'm an Alien, but not alone. Keren abiss !!!'' kata Raga mendukung.
''Jadi minoritas itu memang ada pelajaran dan manfaatnya Ga... Kalo kita konsisten dengan Islam, kita malah bisa menjadi diri kita sendiri yang sebenarnya dan yang seharusnya. Gak bakal terbawa dan ikut-ikutan doktrin arus tren dunia yang sudah menjadi umum.'' kata Jiwa.
''Maksud lo ?'' tanya Raga.
''Orang mayoritas yang sekarang pikirannya seperti ini... ; Ngapain juga bergantung pada sesuatu yang mengekang ? Tinggal ikutin aja yang sudah menjadi umum. Toh banyak yang beranggapan sama seperti itu. Toh banyak orang yang melakukannya. Ngapain juga merasa bersalah ??? '' kata Jiwa menjelaskan.
''Iya juga yah... !!!'' kata Raga tercengang.
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : '' Islam bermula dalam keadaan terasing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang terasing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu (Ghuroba).'' (HR. Muslim1/130)
“Berbahagialah orang yang terasing itu (mereka adalah) orang-orang baik yang berada di tengah orang-orang yang jahat. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada orang yang mengikuti mereka.” (HR.Ahmad 1/398)
"Bahagialah bagi orang-orang yang asing ; manusia yang sholih ditengah-tengah manusia yang rusak, yang memusuhinya lebih banya dari pada yang memusuhinya. Yaitu orang-orang yang berbuat ishlah (perbaikan) ketika manusia berbuat kerusakan. Tidak tinggal Al-qur'an kecuali hanya tulisannya, dan tidak tinggal Islam kecuali tinggal namanya" (HR Baihaqi)
'' Atau (apakah patut) mereka berkata: "Padanya (Muhammad) ada penyakit gila." Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran.'' (QS. 23:70)
''Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Qur'an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.'' (QS. 15: 6)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment