'' Jatuhlah hai sang air, dari langit atas ridho Sumbermu, basahi keringnya tanah gersang, lubangi batu-batu yang bebal, berilah minum hausnya kebunku, sehingga berbuah manfaat''
see also my diary: WATERPOURED-MULTIPLY
Friday, March 24, 2006
Kala Kehidupanku Menyinggungmu
''Aku benci kamu... !!! Aku benci kehidupanmu yang sok bersih... sok sempurna !!!'' terpekik dari mulutmu dengan mata tajam yang menikamku dalam-dalam. Kau penggal kepalaku walau itu bukan pujian sekalipun.
Lalu kau bersuara melirih mengisahkan kesengsaraanmu di dunia. Seakan tak ada yang lebih menderita darimu. Seakan mustahil jika ada manusia yang berjalan dalam kelurusan.
Kehidupanku malah membuatmu tersinggung. Kehidupanku malah menghentikan setiap langkah harapanmu yang sedang memulih dari tidur panjang.
Entah siapa sebenarnya yang kau musuhi sejak lama. Namun serta-merta akupun harus ikut terseret ke dalam kebencianmu itu. Padahal kau tak mengenalku.
Apakah aku harus menegak khamr sehingga kau puas? Apakah aku harus melahap babi sehingga kau bahagia? Apakah aku harus berzina sehingga kau legah? Sehingga ku merendah darimu ? Sehingga ku menjadi temanmu? Sehingga kau tak merasa menjadi yang paling menderita di dunia lagi?
Apakah aku harus bunuh diri menggantikanmu?
Cacianmu telah memutuskan urat-urat tanganku. Tintapun tak mampu menggores di atas kertas yang telah kau ludahi. Hatiku pun enggan tuk berkisah lagi.
*****
Tiba-tiba tangan-tangan penyokong mengangkatku lagi ke atas permukaan. Tangan-tangan itu mengelus-elus dada dan kepalaku. Terkadang tamparan darinya juga berharga. Sehingga kutersadar kembali dari koma. Sehingga kudapat berpijak kembali di lintasan sebenarnya.
Lalu kutermenung memikirkanmu. Mengkhawatirkanmu. Walau kau pun tak sudi.
Terpahat suatu niat dibenakku. Maukah kau , ku sokong? Walau dengan tangan rapuh ini sekalipun?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment