'' Jatuhlah hai sang air, dari langit atas ridho Sumbermu, basahi keringnya tanah gersang, lubangi batu-batu yang bebal, berilah minum hausnya kebunku, sehingga berbuah manfaat''
see also my diary: WATERPOURED-MULTIPLY
Saturday, June 03, 2006
Bingungnya Aku sebagai Laki-laki
'Being Nice' kepada orang lain, malah membawa dilema. Apalagi kepada perempuan. Apa yang saya lakukan malah dianggap sebagai 'angin' memikat. Padahal tiada maksud tuk 'tebar pesona'.
Balasan berupa perhatian lebih pun berdatangan. Tak hanya biasa-biasa saja, namun hingga ekstrim bak perhatian dari seorang isteri.
Saya yang masih 'jomblo' begini hanya bisa menanggapinya dengan pasif, apalagi harus ada kewajiban menjaga diri dari sesuatu yang belum 'halal'.
Jomblo bukan sekedar jomblo, seumur-umur saya tak pernah pacaran, dengan beralasan 'menjaga wudhu'. Bukan bermaksud berbangga, namun saya hanya melaksanakan tugas sebagai hamba Allah.
Saya tolak pelan-pelan 'tawaran' itu dengan hati-hati supaya tak menyakiti. Namun walhasil ada yang menjadi-jadi 'pendekatan'nya dan ada pula yang mundur mengalah sambil membawa dendam untuk dia sendiri maupun bersama-sama teman-teman disekelilingnya.
Tapi jujur, tindakan mereka justru me'minus'kan penilaianku.
Bagaiman yah supaya mereka mengerti? Ataukah saya yang tidak mengerti? Apakah yang saya lakukan salah? Atau mereka yang salah?
Saya memang saat-saat ini mencari isteri untuk memenuhi 'din'ku. Tapi apakah harus seperti itu caranya? Haruskah saya ladeni saja itu semua? Bukannya ada cara yang lebih baik lagi?
Namun walau begitu, saya tak merasa bersalah. Saya hanya bingung jika dihadapkan dengan masalah itu lagi dan itu lagi. Lelah rasanya.
Yang 'being ego' itu siapa yah sebenarnya? Sayakah? Idealiskah?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
12 comments:
Assalamu'alaikum wR.wB.
Hmmmm mungkin sodaramu ini hanya bisa berbagi...Memang situasi seperti ini juga sering saya alami doeloe....sedih memang ketika kita selalu berusaha untuk selalu menjaga hubungan itu hanya sebatas "persahabatan", tapi persepsi lain yang yang selalu kita dapatkan... Tapi coba sodaraku liat kediri anda sendiri..kali sodaraku yang terlalu open terhadap mereka, ingat ke"terbukaan" dan "keluwesan" sodaraku merupakan salah satu senjata ampuh untuk membuat mereka"terpikat". Silakan Sodaraku menilainya sendiri.
Sepertinya benteng yang paling kokoh untuk melindungi diri sodara dan mereka adalah dengan Menikah,karena lembaga suci ini yang Insya Allah akan membatasi sodara dan mereka.(Ini alhamdulillah pengalaman pribadi saya)
Maaf seandainya tidak berkenan, Insya Allah, Allah SWT akan menjaga kita.
Wallahu'alam bissawwab,
Sodaramu,
Ass.wr.wb
Maaf ya mas Depoy...Saya pikir akan lebih baik kalau mas Depoy nggak menampilkan artikel ini. Kalau saya di pihak wanita yg suka dengan mas Depoy, rasanya saya akan tersinggung ketika membaca artikel ini.
Kalau memang ada yg suka dengan mas Depoy dgn memberikan perhatian, alangkah bijaknya kalau mas Depoy sikapi dengan arif. Dan penulisan ini menurut saya bukanlah langkah yg bijak dan arif. Wanita itu sangatlah perasa. Sangat mudah tersinggung. Bukankah menjaga ukhuwah adalah suatu hal yg utama.
Apakah mereka bersalah kalau mereka punya perasaan suka ? :)
Maaf... kalo ada yg tersinggung...
Justru sy tersinggung kalo hanya bisa diam dan membiarkan hal yg tidak baik beguu saja...
Tulisan ini tetap berguna... supaya bisa didengar oleh semua perempuan... dari suara hati seorang laki2 seperti sy...
Alangkah tidak adilnya laki2 selalu dituntut untuk mengerti perasaan perempuan... namun kenapa perempuan tidak juga mencoba mengerti perasaan laki2... at least mengerti juga perasaan laki2 seperti sy yang ingin tetap berpegang pada 'keyakinan'...
Cobalah mengerti 'kami'... karena kami bukan laki2 pada umumnya...
Kami yg selalu jadi korban karena persepsi umum akibat perbuatan laki2 lain... dan sudah melekat di otak perempuan... ''buaya''.. ''mata jelalatan'' dll...
Apakah saya bersalah bercerita seperti itu?
tulisan aneh dengan tanggapan yang aneh.. hi.. hi...
btw ga semua perempuan kayak gitu loh.. and ga semua laki-laki kayak gitu..
anw, gw juga termasuk orang yang rada gerah sama cw yg perasa bagt and suka ke-gr-an gitu.. (even i'm a women)
hehehe aneh yah...
welcome to another side of life... :)
hehehehe ... :) Yakin nih kalau emang mereka menaruh hati ama ente ? :)
bukan bermaksud GR... :)
menaruh hati atopun tidak... seharusnya tidak melakukan sesuatu yg tidak nyaman toh... sudah jelas ada batasan2nya kalo dalam agama tentang laki2 dengan perempuan...
kalo mereka tidak tahu ttg hal itu... apa kalo sy jujur ttg hal itu, mereka akan merespon dengan tenang?
Loh katanya mereka suka sama kamu ? Kok diralat .. :) hehehe bercanda ya ...
Sikap orang lain terhadap kita itu mencerminkan sikap kita terhadap orang lain. Bisa jadi mereka melanggar batas, karena kamu dulu yg melanggar batas itu. Perempuan itu secara alamiah akan bersikap pasif, yaitu menunggu terlebih dahulu, baru bertindak.
Dan tentang batasan yg kamu sebutkan.Teman2 perempuanmu bersikap melanggar batasmu karena mereka mungkin belum tau sampai dimana batasmu. Apa kamu harap semua orang punya pengetahuan agama sebagus kamu?
Kalau kamu ingin mengingatkan, cara ini kurang baik. Justru membuat orang lain tidak simpatik.
Wanita2 yg kamu maksud di artikelmu ini akan tersinggung kalau membacanya. Wanita2 yg tadinya punya hubungan baik denganmu, akan malas berkomunikasi denganmu karena mereka khawatir kalau kamu akan berfikir kalau mereka ngejar kamu.
Bukankah di Islam diajarkan untuk melindungi seorang muslimah ? Apakah menurutmu penulisan artikel ini dan mempublikasikannya merupakan suatu bentuk perlindungan terhadap muslimah ?
Be gentle.
mmm... di tulisan mana sy sebutkan mereka suka sama sy???? sy tidak menuliskannya secara direkt tuh...
kalo memang selama ini sy melewati batas duluan... mungkin lebih baik sy tutup mulut rapat2 dan tangan dan kaki sy belenggu... tak ada lagi murah senyum dari sy... ato kalo perlu pake cadar (ekstrim gak seh???? :P)
Kalo memang anda memang lebih mengerti perempuan (mungkin anda perempuan atopun tidak)... mohon kasih solusi... bukan makin memperjelek tulisan sy :)... hehehe canda...
Abis... Karena respon di Blog dan di Multiply dengan tulisan yg sama sangat kontras... justru di Multiply, banyak yg mendukung langkah sy terutama mereka dari kalangan perempuan...
Justru dari tulisan yg 'kasar' ini (menurut anda), sy mengharapkan respon dari perempuan2 lain... justru sy siap di marahi dan dikritik...
tanggapan tidak simpatik???... hmmm baguslah... dengan begitu jarak makin regang dan menjauh... mungkin dengan begitu sy menjadi lebih tenang... saking tidak ada cara lain untuk 'menghindar'...
masalah perasaan emang gak abis2 kalo dibahas.. yang pasti balik ke diri masing2 aja deh.. koreksi diri atau lebih tepatnya nyadar diri aja deh.. yang cewe kalo ngerasa gak ada perasaan apa2 berarti mungkin harus lebih jaga sikap, yang cowo kalo keGRan mungkin harus belajar untuk bisa bersikap netral..perasaan suka itu wajar, tapi toh ada batesannya dan udah ada aturannya semua di agama.. keGRan juga manusiawi kok.. apalagi tersinggung itu mah alamiah.. yaaah.. grow up ajalah.. jangan ngeliat perasaan sendiri aja.. tapi coba pahami juga perasaan orang lain.. wanita emang perasaan lebih sensitif tapi bukan berarti pria gakpunya perasaan sama sekali.. the best thing is just forgive n forget.. buat apa diperpanjang..
i believe the author meant these writing as a "reminder", it's not about men or women, since that both poles are accomplishing each other. It's about how to cope those kind of problem indeed, not only for men but also for women, it's hard to say "NO" :-) anyway, al akh, if i may suggest you, please dont be too "hard" to women, they're just like bone, as Rasulullah pbuh said. Cheers, and keep on striving. may Allah SWT give us the best, dunya akhirah.
diskusinya seru ya :) Gak hanya ikhwan yg bs berperasaan spt yg antum rasakan. Akhwat pun sering demikian. Maksudnya hendak menjalin silaturahim, tp ditanggapi lain oleh teman ikhwannya. Nah lohh :D. Intinya : kedua pihak (ikhwan & akhwat) mustinya harus bisa menjaga perasaan...gak ke-GR-an dll dsb dan tetap jg pergaulan yg syar'i.
Post a Comment