Aku datang di bulan mulia
Dengan hati penat berjelaga
Kesedihan akan kegagalan
Kerinduan akan kepulangan
Terlalu peka kadang menyejukkan
Terkadang meyesakkan
Kadang menjadi teman
Kadang menjadi musuh bebuyutan
Ingin di saat ini waktu berhenti lama
Berbaring di tanah pada satu sisi saja
Menikmati senyapnya suasana
Tanpa harus berpikir ataupun merasa
Aku lalu bertanya
Apa yang kulakukan?
Aku termakan dalam kesiaan
Seketika bangun aku dengan paksa
Malu pun mendera-dera
Seharusnya semua tersudahi
Kenapa masih berlarut-larut saja?
Kenapa harus kupasang kembali?
Aku mohon pertolonganMu ya Rabb...
Di malam-malam yang masih tersisa
Terutama di sepuluh malamMu ya Rabb...
Kubayar hari-hari sebelum yang tak kuguna
Hentikan bisikan-bisikan mereka
Yang menghantarku menjadi apa yang harus dibenci
Atas kekalahan
Aku berpasrah dan ikhlas...
Atas keburukan
Aku pahami dan ikhlas...
Atas kesalahan
Aku sesali dan ikhlas...
Mohon ampun dengan sangat
Atas segala kelemahan dan kebodohan...
Mohon perlindungan dengan sangat
Dari hasutan sesat yang dihembus-hembuskan...
Mohon tuntunan dengan sangat
Kembali berjalan dengan tatapan ke depan...
Hanya sedikit amalan kali ini yang kubanggakan
Namun tak sebanding dengan banyaknya yang kumalukan
Perasaan adalah amanah terbesarku
Perasaan adalah ujian terbesarku
Seharusnya ia tak menguasai
Kini ia yang harus kukuasai
Inilah prakarya ramadhanku apa adanya...
Dengan harapan moga Engkau ridha...
- Ramadhan 1427 H, Darmstadt 2006 M -
Eid Mubarak
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
No comments:
Post a Comment