'' Jatuhlah hai sang air, dari langit atas ridho Sumbermu, basahi keringnya tanah gersang, lubangi batu-batu yang bebal, berilah minum hausnya kebunku, sehingga berbuah manfaat''
see also my diary: WATERPOURED-MULTIPLY
Saturday, August 18, 2007
JEDA!!!
Kepada para pembaca yang meminati blog ini,
Saya beritahukan, bahwa dikarenakan kepulangan saya dari Jerman ke Indonesia yang menyibukkan, saya memohon maaf karena belum dapat mengupdate blog ini rutin seperti sebelumnya.
Di bulan Ramadhan saya akan kembali lagi dengan artikel, cerpen dan puisi hikmah yang baru, insya Allah!
Harap maklum,
Waterpoured
Tuesday, June 05, 2007
[Ask The Scholars]: Donasi Zakat dan Qurban dari Luar Negeri ke Indonesia (Sebagai Minoritas)
Ammar - Germany
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His Messenger. Dear brother Ammar,
Allah Almighty knows best.
[Ask The Scholars]: Shalat Tahajjud Di Musim Panas
Abdullah - Germany
Question:
Dear scholar, As-Salamu `alaykum. Is it permissible to do tahajjud, pray without sleeping first? Because in this summer in Germany, the `Ishaa' is at around 23.30 o'clock and the Subh/Fajr at 03:00 o'clock. Jazakum Allahu khayran!
Wa `alaykum As-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His Messenger. Tahajud usually takes place after a sleep, but it is not a condition. So long as you pray in the time of tahajjud, it is counted as so. May Allah accept your good deeds.
Allah Almighty knows best.
Thursday, May 24, 2007
Selfish Good Deed
Monday, May 21, 2007
Saat Maaf Itu Belum Tiba
Telepon berdering tak hentinya. Adam yang tak jauh dari situ, tak bergeming sedikitpun. Dari arah dapur terlihat seorang ibu bergegas ke ruang tengah untuk mengangkat telepon.
akan mendapatkan pemeliharaan dari Allah, akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan
Allah akan senantiasa memasukkannya dalam lingkungan hamba yang mendapatkan
cinta-Nya, yaitu (1) seseorang yang selalu bersyukur manakala mendapat nikmat
dari-Nya (2) seseorang yang mampu meluapkan amarahnya tetapi mampu memberi maaf
atas kesalahan orang, (3) seseorang yang apabila sedang marah, dia menghentikan
marahnya." (HR Hakim)
Teman 'Paksa'
Thursday, May 10, 2007
Kini Bertaubat, Selanjutnya Terserah Anda?
Friday, May 04, 2007
Tuhan Itu Tidak Ada,...
Thursday, May 03, 2007
Doa (Buat) Bang Kiko...
''Au'!!!''
Wednesday, May 02, 2007
Sedekah, Mampu Tak Mampu...
Kisah Penderma yang Kesepian
Hiduplah penduduk di suatu kampung penuh kesejahteraan. Tersebut selalu nama Pak Reza oleh warga tersebut dengan sangat akrab. Ia dikenal sebagai saudagar kaya yang sangat dermawan. Membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
Monday, April 30, 2007
Dilema Dakwah: Ketika Publik Masih Bertuan Diri
Masih ingat tentang kasus video panas anggota DPR dengan bintang penyanyi dangdut? Masih ingat salah seorang mubaligh terkenal yang berpoligami? Dua-duanya di mata publik adalah sama bersalah, dan lambat laun turun pamor hingga terkucil. Padahal ada perbedaan yang sangat jauh antara apa yang mereka perbuat, apalagi di mata Allah.
Thursday, April 26, 2007
Lain di Dunia, Lain di Akhirat...
Tampak di kejauhan Andre dengan wajah penuh bahagia. Tentu saja tak heran, karena dia lulus ujian di semester ini, pada tiap mata kuliah dengan nilai lumayan.
Tuesday, April 24, 2007
Bina-ul-Barakah: Ingin Punya Rumah yang Islami?
Link ini adalah blog penjajakan pribadi saya sesuai bidang saya, yakni arsitektur. Blog ini lebih mengkerucut pada pokok bahasan Arsitektur Islami.
Melalui blog ini anda akan mengetahui mana yang sebenarnya yang dianjurkan dan mana yang hanya sekedar hasil budaya, mana yang seharusnya ada karena harus fungsinya dan mana yang hanya sekedar hiasan belaka.
Apakah Kubah, Menara, dan Mihrab adalah harus pada bangunan Masjid? Think Again!!! Jawabannya tidak...
Apakah Rumah yang Islami itu harus ada Kaligrafi dan bentuk-bentuk cekungan seperti kubah yang berbau arsitektur timur tengah? Think again!!! Jawabannya tidak...
Bina-Ul-Barakah artinya adalah Bangunan yang Berkah. Melalui blog ini saya akan mengupas satu demi satu aspek-aspek lebih penting dalam mndesain bangunan yang islami.
Jadi... Arsitektur Islami itu 'Merancang'... atau 'Menghias'?
Selamat berseluncur... :)
Sunday, April 22, 2007
Kala Panggilan Itu Terdengar...
Ahmad Suroyo adalah seorang mahasiswa Psikologi Islam UMJ. Ia sedang mengadakan penilitan ilmiah, yang berhubungan tentang pribadi muslim dalam menghadapi kematian. Dia mengambil sampel sebuah perumahan rel estat di kawasan selatan jakarta, dengan mengadakan interview singkat dan sederhana: ''Bagaimanakah jika anda dipanggil oleh Yang Maha Kuasa?''.
Hasil interview dari puluhan sampel tidak memuaskannya. Keputusa asaan, ketakutan dan kehilangan masih menjadi jawaban yang umum dalam isi buku penelitiannya.
Tinggal 2 sampel lagi yang harus ditemui, namun Ahmad nampaknya ada rasa sedikit menyerah.
''Yah! Namanya tinggal di kota yang serba materialis dan hedonis...'' keluhnya.
***
Sampai dia di rumah pengusaha batik. Rumahnya tak terlalu megah. Di depan halaman ia dapati seorang bapak berpeci putih menyambutnya.
Setelah obrolan diplomasi tertutur, akhirnya masuklah pertanyaan utama penelitian Ahmad.
''Jika bapak akan dipanggil oleh Allah, harapan bapak apa?''
''Hmm... Pertanyaan iseng tapi berat.. heheheh... Ehem!!!... Kalo bapak seh kalo meninggal kepengen meninggal dengan baik-baik... Trus dikenal oleh orang banyak sebagai seseorang yang baik... Terutama keluarga dan kerabat terdekat jika ditanya siapa saya... Kepengennya seh mereka jawab, bahwa saya suami yang baik, ayah yang baik, sahabat yang baik, kolega yang baik, tetangga yang baik... Pada saat akan dikubur kepengen banyak yang nganterin saya... Maka sebelum saya meninggal, saya harus banyak-banyak berbuat baik kepada semua orang...''
Ahmad sangat mengagumi jawaban bapak tadi.
''Kalau bapak akan meninggal, perasaan bapak gimana?''
''Yahhh... Saya seh gak takut mati... Khan seorang muslim gak boleh takut mati...''
***
Selepas meninggalkan rumah bapak itu, Ahmad makin bersemangat menuju ke rumah sampel berikutnya. Ternyata semakin jarang orang-orang yang memiliki niat baik semacam itu.
''Ini kemudahan Allah. Alhamdulillah...!!!'' kata Ahmad dalam hati.
***
Akhirnya sampai dia di rumah sampel terakhir. Ia dapati seorang bapak sedang sibuk membersihkan selokan depan rumahnya.
''Assalaamu'alaykum...''
''Wa'alaykumsalaam Nak!''
''Maaf neh Pak, saya mahasiswa UMJ yang mendapat ijin dari pak RT di sini untuk mengadakan penelitian ilmiah...''
''Oh iyah... Saya udah terima suratnya dari pak RT... Silahkan masuk!''
''Saya mengganggu yah Pak?''
''Oh enggak kok... Dikit lagi juga selesai kok Nak... Kasihan tetangga-tetangga saya kalo selokannya mampet gara-gara selokan saya...''
Di ruang tamu Ahmad dilayani istri dan anak laki-laki bapak itu dengan teh dan singkong goreng, sambil menunggu sang bapak bersih-bersih.
Bapak itupun keluar ke ruang tamu.
''Kasihan... Udah kesorean yah nak... Ntar maghrib di sini ajah... Di depan ada Musholla... Kita bisa jamaah di sana...''
''Kalo gitu saya langsung ke interview ajah yah Pak?''
''Boleh...''
''Jika bapak akan dipanggil Allah, apa harapan bapak?''
Bapak itu terdiam, lalu menunduk seketika. Matanya nampak berkaca-kaca.
''Kalo saya seh, pengen Allah ridho sama saya... Begitu pula keluarga dan kerabat saya juga ridho... Apakah saya meninggal dengan baik-baik atau terkena musibah yang tragis sekalipun... Asalkan Allah ridho, itu cukup buat saya... Namanya musibah gak pandang bulu yah Nak? Mo orang baik maupun orang jahat...''
''Iyah...'' jawab Ahmad sedikit kaget atas jawaban yang ia tidak perkirakan itu.
''Hmm... Kalau bapak akan meninggal, perasaan bapak gimana?''
''Yang pasti sedih dan khawatir...'' jawab bapak itu sambil meneteskan air mata.
Sekali lagi Ahmad pun tak mengira jawaban itu.
''Kenapa sedih pak? Khan seorang Muslim harus kuat dan tidak takut akan kematian...''
''Bukan sedih karena takut Nak... Bapak khawatir sama keluarga dan orang banyak... Karena bapak gak ada waktu lagi untuk berbuat kebaikan lebih banyak lagi kepada meraka...''
''Oh...''
''Sebelum menghembuskan nafas terakhir, bapak hanya bisa berdoa supaya mereka dijaga keistiqomahannya... Karena kehidupan di masa datang itu akan makin berat dan banyak cobaannya...''
Ahmad pun terdiam lalu menerawang jauh menuju ke sebuah kisah seorang yang besar dan dijunjung oleh orang banyak yang mengaguminya. Kala sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ia sangat mengkhawatirkan nasib umatnya.
''Ummati... ummati... ummati....''
Saturday, April 21, 2007
Anggur
Anggur itu tak sedap
Bukan sembarang anggur
Anggur ini tak punya rasa
Hampa dalam sunyi anggur
Tak ada yang bisa diperbuat
Berbuat pun tertubruk dinding
Hanya diam pun salah
Salah dengan seluruh sia-sia
Belenggu apakah ini?
Ini pasti bukan mimpi buruk
Belenggu apakah ini?
Ini pasti jauh dari dongeng indah
Apakah ini ruang tunggu?
Tunggu sapaan yang temani
Apakah ini ruang tunggu?
Tunggu jemputan beban akbar
Ya Allah segerakanlah
Ya Allah permudahkanlah
Tak mau tersendat seperti ini
Tak ada nilai yang terpuji
Ya Allah lapangkanlah
Ya Allah segarkanlah
Tak mau lagi meramal nasib di depan
Tak ada kepastian menyambut
Berikanlah aku satu makna dan peranku
Hingga dengan itu saja engkau akan berkahi jalanku
(request dari seseorang yang sedang menganggur :P)
Saturday, April 07, 2007
Musuh Iman
Seto mendapati temannya Dalle duduk di sudut Musholla dengan wajah kelelahan.
''Kenapa Le?''
''Puyeng neh... Makin hari makin berat ajah cobaan...''
''Cobaan apa?''
''Hmm ada deh...'' jawab Dalle sambil tersenyum.
''Sabar yah... Makin kuat iman seseorang makin berat cobaan di dapat... Tetap istiqomah ajah dan berdoa minta pertolongan supaya dimudahkan... Insya Allah kita menang... Walau hasilnya tidak seperti yang kita harapkan...'' kata Seto menenangkan.
'''He eh...!''
''Kayak main Game... Makin tinggi level, makin kompleks permainannya... Kalo bisa bertahan, bisa naik ke level berikutnya... Yahhh ibarat daki gunung lah! Makin tinggi, makin curam...''
''Iyah neh... Kalo kalah bisa jatuh... Apalagi jatuhnya ampe jauh dalam... Susah bangkitnya nanti! Malah kadang kalo gak kuat bisa dengan gampangnya jatuh makin dalam, makin gak bisa balik lagi deh... Dan malah lupa balik...''
''Iyah... Kalo kita jatuh... Setan akan tertawa senang... Orang beriman itu musuh besar setan... Dengan segala cara dan susah payah ia jatuhkan orang beriman supaya jadi sahabatnya... Semakin kuat kita, makin canggih cara setan... Bisa-bisa dia main keroyokan dengan bantuan setan-setan lainnya lagi... Heheheheh....!''
''Hehehehe... Hmmm... Kalo orang sudah gak beriman, setannya gimana?''
''Its work is done! Untuk apalagi dia capek-capek menjatuhkan mereka... Paling-paling jadi mainan bonekaan mereka kalo dateng isengnya atau buat kelinci percobaan ilmiah mereka...''
Tuesday, April 03, 2007
[Curhat]: Masih Sendiri...
Dia bilang aku kurang bicara
Dia bilang aku tidak siap sedia
Dia bilang semua untuk kita tiada
Padahal semua itu bohong...
Untuk apa semua kalau malu tak terjaga...
Untuk apa berkata dan berlaku yang merusak tahta...
Padahal aku hanya mencari cermin keshalihanku...
Aku hanya menunggu jawaban pasti
Apapun itu aku akan tetap tenang menghadapi
Namun yang aku dapatkan adalah keraguannya...
Entah alasan apa yang disembunyikannya...
Entah dia sadar atau tidak hingga tega berkata...
Padahal tinggal sedikit lagi aku menepi...
Sekarang aku kibarkan layarku lagi
Arungi dengan asa buram sendiri
Dengan yakin amanah dan hadiah besar menanti dariNya...
Balasan bagiku dari muda hingga kini kesendirian yang kujaga...
Titipan kisah mulia yusuf...
Friday, March 16, 2007
Doa Seorang Hamba
Lonceng berdering menandakan jam pelajaran usai. Tiba-tiba Pak Haikal dihampiri oleh dua dari siswa-siswi kesayangannya, Nabil dan Uwais.
''Pak, kami berdua kemarin telah mengikuti tes untuk beasiswa ke Jerman. Insya Allah kami telah berusaha sedapat mungkin. Moga besok lusa hasilnya memuaskan.'' kata Nabil.
''Terima kasih telah membimbing kami untuk dapat mengikuti kesempatan itu, Pak. Moga menjadi pengalaman yang baik...'' lanjut Uwais.
''Alhamdulillah... Sekarang kalian berdua segera berdoalah kepada Allah! Moga Allah mengabulkan keinginan kalian...''
*****
Hasil tespun telah diumumkan. Namun sayang, keduanya tidak lulus.
Pak Haikal mendapati mereka sedang duduk di halaman kelas. Lalu ia menghampirinya dengan rasa prihatin.
''Sabar ya Nak! Insya Allah ada kesempatan yang lain yang lebih baik lagi...'' kata Pak Haikal menghibur.
''Iya pak... Insya Allah kami kuat... Iya khan Bil?'' jawab Uwais.
Nabil tak berkata apa-apa. Menampakkan raut kejengkelan.
''Kenapa seh Pak... keinginan kami tidak dikabulkan??? Dan juga kamu We, kok kamu tidak jengkel seh?'' berkata Nabil tiba-tiba, seakan segala impiannya telah rubuh.
''Kalau boleh bapak bertanya... Doa kalian seperti apa?'' tanya Pak Haikal.
''Kalau saya seh berdoa minta diluluskan sehingga bisa ke Jerman untuk kuliah. Moga semua berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan saya, seorang hamba yang lemah ini.'' jawab Nabil.
''Kalau kamu We, apa?''
''Kalau saya seh berdoa... Kalau memang Allah berkehendak supaya keinginan saya untuk lulus dikabulkan... Alhamdulillah... Moga menjadi kebaikan dan keberkahan untuk saya... Kalau Allah berkehendak saya tidak lulus... Moga saya diberikan kelapangan dada untuk menerima kenyataan tersebut dan diberikan tempat yang lain yang lebih baik lagi... Karena Allahlah yang lebih tahu apa yang baik untuk saya... Walau itupun tidak seperti keinginan saya...'' jawab Uwais.
''Itulah sebenar-benarnya doa seorang hamba kepada Tuhannya! Bukan sebaliknya...''
- QS. 23: 29 dan QS. 28:24 (Terima kasih Ustadz!)
Wednesday, March 14, 2007
Khianat
Khianat kadang peranku
Masa kalbu coreng moreng
Cap nifaq gerogoti
Riya' pun tak tanggung
Khianat kadang peranku
Malu tanggal seribu langkah
Layar sadar tercabik hasrat
Sembunyi takut percuma
Sesal...
Taubat...
Sumpah...
Berulah langgar balik...
Sesal...
Taubat...
Sumpah...
Berulah langgar balik...
Berulangan tak puas...
Datangpun akhir
Sempitnya sempat
Terlambat sudah terhambat
Alpa anugerah ampun
Saturday, March 03, 2007
[KFTS]: Shaf-shaf yang Terurai
Setelah memarkirkan motornya, Lie berjalan tenang menuju tempat berwudhu' di sebuah langgar. Sambil berwudhu', Lie mendengar suara iqomah dari ruang shalat. Dengan kata lain mungkin kali ini ia harus bermasbuk.
Berjalan ia tak tergesa menuju ruang shalat, lalu mendapati seorang makmum duduk di halaman tidak turut shalat dengan sang imam. Ia adalah Pak Suhail, 'pelanggan' rutin langgar itu. Maka merupakan sebuah pemandangan yang tidak biasa jika ia tidak ikut berjamaah.
Lalu Lie pun menegurnya dengan salam lalu bertanya.
''Tidak shalat Pak?''
''Saya tidak mau bershalat dengan mereka!''
Lie pun tercengang.
''Lihatlah Nak! Karpet untuk shalat telah diganti dengan yang baru...''
Lie pun seketika menyadarinya dan memperhatikan karpet baru tersebut. Karpet itu mirip sajadah yang bersambungan, tidak seperti karpet lama yang hijau polos tak bermotif.
''Lihatlah! Tiap orang sudah punya kavling-kavlingnya sendiri. Lihatlah shaf-shaf mereka! Bahu-bahu dan ujung-ujung jari kaki mereka tak bersentuhan. Padahal sang imam telah mengisyaratkan untuk merapatkan shaf... Mereka seakan ego tak mengikuti suruhan sang imam...Mereka kira mereka sudah merapatkan barisan...''
Lie pun terdiam, menyepakati pernyataan Pak Suhail.
''Saya sedih... melihat kenyataan bahwa ini sama halnya apa yg terjadi pada umat kita saat ini... Mereka berkelompok-kelompok dan ego dengan masing-masing kelompoknya sendiri. Silaturahim pun menjadi longgar... Tak rapat lagi... Tak bersentuhan lagi...''
Lie terhenyak dengan kesedihan Pak Suhail. Merinding ia membayangkan metafora tersebut.
''Setelah ini... sebaiknya kita diskusikan dengan imam saja tentang hal itu... Namun sekarang saya jadi bingung...''
''Kenapa bingung Nak?''
''Apakah saya ikut bershalat dengan mereka atau tidak sekarang...?''
Lie bisa saja ikut berjamaah merapatkan barisannya sendiri dengan jamaah terdekat. Namun ia memikirkan Pak Suhail yang tidak mendapatkan shalat berjamaah.
''Bapak tetap tidak shalat dengan mereka?''
''Tidak akan!''
''Kalau begitu saya masbuk dulu ya Pak?... Saya coba dorong jamaah di belakang dari arah kanan supaya shaf rapat... Jika tidak berhasil dan bapak tetap tidak mau berjamaah dengan mereka... Tepuk bahu saya saja...! Jadi bapak juga dapat bershalat berjamaah saat ini... Daripada shalat sendiri, pahala berjamaah khan lebih banyak...'' ajak Lie tersenyum lebar hingga gusinya terlihat.
''Iya Nak...'' jawab Pak Suhail sembari tersenyum pula.
Tuesday, February 13, 2007
[Seismic Re-Aransemen]: For Wedding of My Beloved Sister
Saya dan Wisnu sebenarnya sudah lama menggubah ulang nasyid milik Seismic yang berjudul Ketika Dua Hati Menyatu. DEngan sentuihan Grand Piano, nasyidnya berubah agak R&B dan Melo.
Kami sudah menampilkannya di acara Pernikahan salah satu warga indonesia di Jerman. Kali ini lagu ini akan saya hadiahkan buat Adik Tersayang yg akan Menikah tanggal 17 Februari. Saya akan hadir di pernikahannya dan kemungkinan besar saya akan tampil dengan nasyid tersebut jika tidak ada kendala teknis.
Nasyid ini saya persembahkan juga buat para Pembaca Blog ini yang sudah menikah, sebagai kado sederhana dari saya.
Selamat Menikmati :)
Ini linknya: gimilham.multiply.com
Sunday, February 11, 2007
[Curhat]: Saya Bukan Muammar Kh...!!!
Beberapa bulan yang lalu saya sedang bersedih, karena tulisan saya di copy/ paste ke Blog/ Multiply beberapa orang. Bukan masalah Copyright yang saya pertanyakan. Sebenarnya tak ada masalah jika mereka menyebarluaskannya. Cuman yang bikin miris adalah ketika mereka mengaku itu adalah tulisan mereka... :(.
Saya sudah sempat kontak dengan mereka. Dan hasilnya nihil. Malah saya kena BLOCK :(. Tega bener deh....
Tiba-tiba blogspot saya dipenuhi dengan pujian-pujian. Ada apa neh??? Katanya mereka membaca tulisan saya di web Eramuslim. Hmmm... Setelah dicek, ternyata itu penulis lain yang namanya hampir mirip dengan saya. Nama penulis tersebut adalah MUAMMAR KH... sedangkan saya MUHAMMAR KHAMDEVI.... :) Apalagi sudah sejak setahun tulisan saya gak masuk-masuk di Eramuslim... makanya kok kayak gak percaya ajah :P
Tiba-tiba ada pembaca yang bersikeras bahwa tulisan saya masuk Eramuslim... Padahal saya sudah jelaskan bahwa itu penulis yang lain, yang namanya mirip dengan saya. Tapi dia masih keukeuh.... lalu memberikan linknya... Pas dibuka...eh beneran... Alhamdulillah.... Kok bisa yah? :D Apalagi masih kalahlah dengan tulisannya Muammar Kh.... :)
Nama penulis yang dicantumkan: WATERPOURED... Bisa yah nama ini jadi nama seorang penulis??? :D Cuekkk cuekkk :P
So jangan salah orang lagi yah! :)
Sunday, February 04, 2007
[Thesis]: Nyak Babeh Aye Lulus.....!!!!
Jazakumullah Khairan Katsiran buat sahabat-sahabat yang telah mendukung dan mendoakanku selalu.
Sampai Jumpa di Indonesia :)
Wednesday, January 31, 2007
Pencari Cinta atau Pecinta?
Tiada guna berharap cinta
Jika ia nyata setia di sisi menyapa
Tercurah suka, karena cinta
Tercurah duka, bukan tanda tak cinta
Sungguh, bukan cintaNya yang harus dicari
Sungguh, bukan cintaNya yang harus dipertanyakan
Cintakulah yang harus dicari
Cintakulah yang harus dipertanyakan
Setiap kubersikap apakah aku cinta?
Setiap kuberujar apakah aku cinta?
Setiap kuberibadah apakah aku cinta?
Setiap kuberdoa apakah aku cinta?
Dialah pasti Sang Maha Pecinta
Lalu siapakah diri hamba?