Tuesday, July 05, 2005

Melawan Medan Dunia


Hidup didunia itu seperti melawan arus medan gravitasi. Untuk jatuh itu sangatlah mudah. Tinggal lompat dan ikuti arus medannya. Jatuh hingga ke dasar.

Jika kita lihat sejarah manusia mencoba melawan medan gravitasi menuju langit - dari balon udara, pesawat terbang, dan pesawat antaraiksa - ada pelajaran dari perumpamaan ini bisa diambil.
Untuk apa manusia membuatnya ? isengkah? sia-siakah ? Pasti ada maksud dan tujuannya, yang tentunya untuk hal yang berguna demi kebaikan. Begitulah keutamaan NIAT.

Makin ILMU bertambah makin canggih alat yang dihasilkan. Jika Balon Udara tak mampu menembus lapisan langit yang lebih tinggi, maka dibuatlah pesawat terbang. Namun itupun tak cukup menembus lapisan langit berikutnya, maka dibuatlah pesawat antariksa. Maka diperlukanlah keluasan pengetahuan. Begitulah keutamaan ILMU.

Kita lihat berapa besarnya jumlah DAYA atau ENERGI yang diisi sebagai bahan bakar tiap alat itu. Makin banyak jumlahnya, makin melesat jauh dia ke langit. Bahan bakar yang dipakai pun harus stabil sesuai takaran supaya pas menuju tujuan. Begitulah keutamaan AMAL dan KONSISTENSInya.

Dalam pembuatannya pun tidak semudah yang dikira. Ada proses mandeg dan jatuh bangunya. Tiba-tiba modal habis, atau ada alat yg rusak, atau malah alatnya gak bisa jalan tanpa sebab. Tapi dengan ketekunan dan pantang menyerah, walau ditempa berbagai hambatan takkan menghentikan usahanya untuk mewujudkannya. Begitulah keutamaan KESUNGGUHAN.

Begitulah Perjalanan Hidup kita dengan sebuah wahana berupa AGAMA. Diperlukanlah NIAT, ILMU, AMAL, KONSISTENSI dan KESUNGGUHAN untuk menuju langit KEMULIAAN.