Thursday, June 15, 2006

[Launching]: 'Bina-ul-Barakah', Blog Saya sebagai Arsitek


Assalaamu'alaikum wr wb.

Bina-ul-Barakah , bagi anda para peminat dan pekerja Arsitektur. Berisi tentang informasi dan konsultasi hingga diskusi arsitektural namun syar'i.

Blog ini mungkin adalah langkah awal saya sebagai seorang yang akan berprofesi sebagai arsitek. Mencoba memperpanjang silaturahim sambil berbagi buah pikiran seputar arsitektur.

Setidaknya selepas thesis yang sedang saya kerjakan sekarang, ada kesibukan baru lagi nantinya. Salah satunya blog ini.

Karena masih baru, saat ini hanya berupa blog pribadi, namun saya berharap blog ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi kita semua.

Silahkan berkenan berkunjung... :)

Friday, June 09, 2006

[Fiqh]: Sampai Jangka Kapan Kita Bisa Disebut Musafir?


Assalaamu'alaikum wr. wb.

Melanjutkan pertanyaan saya sebelumnya dulu, mengenai sholat yang dijama' maupun diqoshor. Saya sekarang berada di Jerman dalam rangka studi. Saya sudah 3 tahun di sini. Seorang teman pernah berkata bahwa kita masih bisa menjama' dan mengqoshor sholat karena masih musafir. Ada yang bilang batasnya hingga 30 hari, dan ada juga yang bilang hanya 3 hari. Yang mana yang benar, ustadz? Lalu mengenai sholat yang diqodho', uzhur apa saja yang menyebabkannya?

Jazakallah khairan katsiran.

Wassalaamu'alaikum wr. wb.

Ibnu Naufal

Jawaban:

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Batasan berapa lama seseorang boleh tetap menjama` dan mengqashar shalatnya, ada beberapa perbedaan pendapat di antara para fuqoha.

Imam Malik dan Imam As-Syafi`i berpendapat bahwa masa berlakunya jama` dan qashar bila menetap disuatu tempat selama 4 hari, maka selesailah masa jama` dan qasharnya.

Sedangkan Imam Abu Hanifah dan At-Tsauri berpendapat bahwa masa berlakunya jama` dan qashar bila menetap di suatu tempat selama 15 hari, maka selesailah masa jama` dan qasharnya.

Dan Imam Ahmad bin Hanbal dan Daud berpendapat bahwa masa berlakunya jama` dan qashar bila menetap di suatu tempat lebih dari 4 hari, maka selesailah masa jama` dan qasharnya.

Adapaun musafir yang tidak akan menetap maka ia senantiasa mengqashar shalat selagi masih dalam keadaan safar.

Ibnul Qoyyim berkata, ” Rasulullah SAW tinggal di Tabuk 20 hari mengqashar shalat”.

Disebutkan Ibnu Abbas, ” Rasulullah SAW melaksanakan shalat di sebagian safarnya 19 hari, shalat dua rakaat. Dan kami jika safar 19 hari, shalat dua rakaat, tetapi jika lebih dari 19 hari, maka kami shalat dengan sempurna”. (HR Bukhari)

Wasssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saturday, June 03, 2006

Bingungnya Aku sebagai Laki-laki


'Being Nice' kepada orang lain, malah membawa dilema. Apalagi kepada perempuan. Apa yang saya lakukan malah dianggap sebagai 'angin' memikat. Padahal tiada maksud tuk 'tebar pesona'.

Balasan berupa perhatian lebih pun berdatangan. Tak hanya biasa-biasa saja, namun hingga ekstrim bak perhatian dari seorang isteri.

Saya yang masih 'jomblo' begini hanya bisa menanggapinya dengan pasif, apalagi harus ada kewajiban menjaga diri dari sesuatu yang belum 'halal'.

Jomblo bukan sekedar jomblo, seumur-umur saya tak pernah pacaran, dengan beralasan 'menjaga wudhu'. Bukan bermaksud berbangga, namun saya hanya melaksanakan tugas sebagai hamba Allah.

Saya tolak pelan-pelan 'tawaran' itu dengan hati-hati supaya tak menyakiti. Namun walhasil ada yang menjadi-jadi 'pendekatan'nya dan ada pula yang mundur mengalah sambil membawa dendam untuk dia sendiri maupun bersama-sama teman-teman disekelilingnya.

Tapi jujur, tindakan mereka justru me'minus'kan penilaianku.

Bagaiman yah supaya mereka mengerti? Ataukah saya yang tidak mengerti? Apakah yang saya lakukan salah? Atau mereka yang salah?

Saya memang saat-saat ini mencari isteri untuk memenuhi 'din'ku. Tapi apakah harus seperti itu caranya? Haruskah saya ladeni saja itu semua? Bukannya ada cara yang lebih baik lagi?

Namun walau begitu, saya tak merasa bersalah. Saya hanya bingung jika dihadapkan dengan masalah itu lagi dan itu lagi. Lelah rasanya.

Yang 'being ego' itu siapa yah sebenarnya? Sayakah? Idealiskah?