Saturday, July 08, 2006

Suraumu Kini, Ya Nabi...


Ya Nabi...
Suraumu kini rapuh dari pijakannya
Kokohnya lemah ditinggalkan pengikutmu sadar tak sadar
Beban tersalur tak merata pada para penopangnya
Bahkan selubung menipis tak mampu membentengi

Ya Nabi...
Suraumu kini coreng moreng dengan luka
Megahnya pudar diludahi caci maki dan kejahilan
Segala seruan dan ikutan menjadi musuh
Nafsu keakuan adalah suatu kemajuan dan kejayaan

Ya Nabi...
Suraumu kini telah asing dari setiap kerumunan
Kumandang adzan merambat dalam hampa udara
Shaf-shaf tak lagi disesakkan oleh bahu yang beradu
Senandung cahaya dikaburkan dalam gelap

Ya Nabi...
Suraumu kini telah aku benar-benar saksikan
Inikah jelmaan kesedihanmu sebelum perpisahan itu?

***

Ya Nabi...
Walau begitu besarnya kerinduan kami terhadapmu
Walau seribu dari kami belum mampu menyeimbangkanmu
Hanya kesabaran yang bisa menyenangkan hati kami
Hanya sisa-sisa silaturahim yang bisa menguatkan kami

Hingga keimanan merajai
Bukanlah masa, apalagi manusia

Cukup bagi kami agama kami...

1 comment:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.