Thursday, May 03, 2007

Doa (Buat) Bang Kiko...


Asing rasanya tak terdengar bel berdering di SMP Taman Ilmu ini. Tentu saja bukan belnya rusak, atau mati lampu. Tapi hari ini adalah pembagian Rapor. Tak hanya para siswa dan guru yang lalu-lalang, namun para orang tuapun turut meramaikan hari besar anak-anaknya ini.

Setelah kerumunan tampak surut, terlihat beberapa siswa mangkal dekat gerobak Pak Haji Samin, sang penjual Bubur Ayam. Mereka adalah para siswa kelas dua yang memang sering berkumpul di situ. Tentu saja bukan untuk malak anak orang lain, tapi hanya bergaul layaknya anak ABG kebanyakan.

''Yeee... Tu Memet lama bener seh pisahan ama nyokapnya... Bentar lagi khan kita kudu cabut ke rumah Bang Kiko...'' kata Raju sambil melahap Bubur Ayam porsi keduanya.

''Tenaaang... Bang Kiko jam segini juga belon kelar kuliahnya... Lo masih bisa nambah lagi dah!'' kata Acong sambil menepuk-nepuk perut buncit Raju.

''Hehehehe...''

Ken yang tadi tidur di meja langsung menimpali, ''Bang Kiko pasti seneng neh... Kita semua lulus dengan nilai bagus.... Ada beberapa dari kita masuk rangking lima besar segala... Siapa lagi kalo bukan karena Bang Kiko... Guru les privat kita... Ya Gak?''

Tiba-tiba Memet, yang entah berada di dekat mereka sejak kapan, ikut berkomentar, ''Yoiiii.... Tapi bukan karena itu ajah, Jek!... Ini juga berkat doanya Bang Kiko... Always Manjuuuurrrr!!!''

''Iyah bener tuh... Kita gak minta ajah, pasti didoain deh... Kita seh biasanya juga doa sendiri... Tapi walau begitu Doa Bang Kiko tetep ampuh tenan rek!... Orang sholeh mana yang gak dikabulin doanya... Iya gak?... Hahahahah...''

''Hahaha... Iyah-iyah...''

Pak Samin yang sedang menyiapkan porsi ketiga Raju tertarik dengan pembicaraan mereka, lalu berkata, ''Hebat yah Abang Kiko kalian itu... Perhatian banget, tanpa diminta... Berdoa, karena sayang dengan kalian...''

''Iyah dong Pak! Bang Kiko is the best!... Our Teladan.... Eh? Teladan bahasa inggrisnya apa seh Cong?'' kata Memet sambil menyikut Acong.

''Au'!!!''
''Kalo boleh bapak tanya... Kira-kira salah satu dari kalian pernah tidak mendoakan Abangmu Kiko itu? Setidaknya untuk kebaikan dan kesehatannya? Atau perkuliahannya supaya dia cepet lulus? Sebagai tanda sayang dan perhatian kalian kepadanya?''

Mereka terdiam dan saling memandang. Suasana menjadi hening dan terasa aneh. Pertanyaan Pak Samin tak terjawab oleh mereka. Pak Samin hanya bisa terkekeh-kekeh sendiri. Mungkin Pak Samin lagi datang jahilnya. ''Tapi supaya anak-anak itu mengerti, kenapa tidak?'' pikirnya.

No comments: