Wednesday, February 15, 2006

Kasih Sayang Seorang Teman Terbaik



Reina berada dalam dilema hubungan pertemanan. Dia mendapat pertentangan dari teman-teman satu Gank karena keaktifannya dalam kegiatan-kegiatan Majelis Ta'lim Perempuan di komplek perumahannya. Dan karena itu juga jadwal Shopping dan Clubbing bersama jarang dihadiri oleh Reina dengan dalih ''Sori Sis... Ada pengajian neh. Lain kali aja yah ?''.

Selama mengikuti kegiatan MT, Reina makin lebih banyak tahu dan belajar hal-hal yang positif. Dan kehidupannya pun terasa lebih bermanfaat.

Reinapun tidak sadar, bahwa jadwal curhatan yang seharusnya ia luahkan kepada teman-teman satu Ganknya, malah beralih ke Amel dan teman-teman se-MT.

Karena desakan Ganknya, Reina dengan terpaksa harus meng-Cut Off teman-teman MT dari kehidupannya. Karena jika tidak, maka itu adalah Social Suicide dalam pergaulan.

Terlihat Amel berjalan menghampiri Reina yang telah menunggunya di depan Musholla. Seperti biasanya Amel selalu menebarkan senyumnya yang khas pada tiap saat pertemuan. Lalu merakapun saling menyapa dan berbalas salam.

''Gimana Rei ? Sudah terkumpul semua sumbangan baju-baju bekas dari tiap keluarga disini. Kalau sudah terkumpul, lusa ini setelah pengajian, kita berangkat langsung ke Panti Asuhannya.'' tanya Amel.

''Belum semua seh. Si Nena udah janji nanti malem ke rumah gw... Mo naro baju-baju dari beberapa keluarga, yang sore ini sedang dikumpulin ama dia bersama Tasya.'' jawab Reina.

'' Ooo ... ya udah gapapa... berarti besok aja kita bungkus semuanya sekalian.''

''Jadi tinggal apalagi yah.....?'' kata Amel sambil mengingat-ingat apa-apa yang mungkin terlupa.

''Mel... gw ngundurin diri yah...?'' sela Reina tiba-tiba.

Amel pun kaget seketika memandang Reina.

''Loh ? Kenapa Rei ? Lagi sibuk yah... ?''

''Enggak... Maksud gw... gak hanya kegiatan ini tapi gak mo aktif lagi sama sekali....''

''Eh... Kenapa Rei ? Kok tiba-tiba begini ?''

''Plis Mel... gw serius !'' sela Reina semakin tinggi suaranya.

''Pokoknya gw gak mau ikutan lagi. Waktu gw dengan teman-teman gw jadi gak ada lagi gara-gara gw aktif disini. Sori Mel... ini gw. Gw gak kayak elo.''

''Tapi Rei... Ini khan kegiatan bermanfaat.... Buat kebaikan...''

''Trus ? Lo mo ngelarang gw gaul sama temen-temen gw ? So what kalopun gw dan mereka lakuin adalah sesuatu yang sia-sia. Jadi lo jangan sok kebagusan nentuin apa yang baik yang gw harus lakuin ! Plis... jangan deket-deket gw lagi !'' bentak Reina hiperbolik daripada hatinya.

Sebelum Reina membalikkan badannya untuk meninggalkan Amel, terdengar suara tangisan. Tiba-tiba Ia beralih lagi menghadap Amel yang sedang berlinangan air mata. Hal ini membuat Reina tidak enak hati dan merasa menyesal.

''Mel... Jangan nangis gitu ah !'' kata Reina datar.

''Gw nangis bukan karena dibentak elo Rei... ''

''Lalu apa? Untuk apa seh lo kayak gini ? Apa seh yang lo minta dari gw ? Apa masalah lo coba jadi nangis begini ?''

''Kita berkumpul disini... semata-mata untuk berteman Rei... bersama-sama dalam kebajikan... Kenapa gw nangis?... Karena gw sayang elo Rei... Elo temen gw... Temen kita-kita... Moga lo selalu dalam segala kebaikan... Hanya itu aja seh Rei... yang kita arepin...'' jawab Amel terbata-bata sambil terisak.

Reinapun tersentak. Kata-kata Amel itu menyetrum hatinya yang terdalam. Dia pun jadi tersadar apa definisi seorang teman yang sebenarnya.

Buru-buru Reina memeluk erat-erat tubuh Amel sambil berlingan air mata. ''Maapin gw yah Meeeellll.... ! Gw bodoh....''

- Kasih sayang seorang teman terbaik adalah, ia mengajak dan menyeru kita melakukan hal-hal yang positif lagi bermanfaat. Ia tidak mengharapkan sesuatupun, melainkan kebaikan pada diri kita dan ikatan pertemanan yang tetap terjaga. -

''Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.'' (QS. 42: 23)

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103: 1-3)

Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang saleh dan berkawan dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi (misk) dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual minyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapatkan aroma harum darinya. Tetapi peniup dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap. (HR. Muslim)


Nabi saw bersabda : Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca al Qur'an dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya. (HR.Muslim)

No comments: